Lilin lilin kecil di bulan Ramadhan. Kenapa banyak orang Muslim menghidupkan nyala lilin pada bulan Ramadhan? Kenapa pula menyalakan lilin pada malam ke 27 bulan Ramadhan.
Sebenarnya, sepanjang pengetahuan saya, tidak ada suruhan atau ajaran agama Islam yang menyuruh pemeluknya agar menyalakan lilin lilin kecil ini. Kebiasaan ini muncul karena adanya ajaran tentang malam Lailatul Qadar pada bulan puasa. Malam yang terkenal dengan nama malam seribu bulan. Artinya, beribadat pada malam Lailatul Qadar, samalah nilainya dengan beribadat selama seribu bulan lamanya. Malam Lailatul Qadar ini akan terjadi pada malam ke 21, 23, 25, 27, 29. Maksudnya pada malam malam terakhir dan pada malam bilangan ganjil di bulan Ramadhan atau bulan puasa. Begitulah menurut nabi Muhammad Saw. Tapi kata nabi Muhammad pada suatu riwayat dalam satu hadith, malam Lailatul Qadar itu lebih sering datang pada malam ke 27 Ramadhan. Bila malam ini tiba, maka apapun yang akan dipinta pada Tuhan, dia selalu mengabulkannya jika memanjatkan do'a pada malam ini. Pada moment ini, semua makluk akan sujud pada yang kuasa. Seperti halnya semua tumbuh tumbuhan yang ada di muka bumi ini. Lalu karena membahas tentang sujudnya semua makhluk di bumi, inilah latar belakang mulainya kebiasaan menyalakan lilin di bulan Ramadhan. Seolah olah semua ummat ingin menyambut datangnya malam Lailatul Qadar ini. Seolah olah datangnya malam itu harus disinari dengan cahaya agar bisa disaksikan oleh mata.
Pada zaman dahulu, masyarakat Mandailing selalu menyalakan obor sebelum adanya lilin. Tapi setelah adanya produksi lilin, maka kebiasaan menyalakan oborpun berganti menjadi menyalakan lilin hingga sekarang.
Begitulah kira kira cerita asal muasal kebiasaan menyalakan lilin pada malam ke 27 bulan puasa ini.
Terima kasih telah mengunjungi halaman saya:
Profil penulisBursa Buku HajiDisini ada DollarClick here to get moneyKajian agamaThank you